Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Rabu pagi. Meski penurunan rupiah tipis hanya satu poin menjadi Rp16.860 per dolar AS.
Nilai tukar diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahannya terhadap dolar AS hari ini. Pada penutupan perdagangan Rabu kemarin, rupiah turun 0,06 persen atau 10 poin menjadi Rp16.837 per dolar AS.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan penurunan jumlah pemudik Lebaran 2025 bukan karena perekonomian Indonesia yang melemah. Tercatat, masyarakat yang melakukan mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan 4,6 persen.
Pada perdagangan hari ini Kamis (10/4/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah tipis 0,04% di posisi US$3.081,28 per troy ons.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pemberlakuan tarif impor tambahan sebesar 50 persen dari Amerika Serikat (AS) terhadap barang-barang dari China.
Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar (kurs) Rupiah berpotensi melemah karena kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) yang akan diberlakukan mulai 2 April 2025.
Managing Director Commercial Real Estate and Shopping Center Studies (CRSC) Yongky Susilo menyoroti bahwa pertumbuhan penjualan di sektor ritel jadi melemah karena daya beli masyarakat yang menurun.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap berjalan sesuai rencana.